Jumat, 16 Desember 2016



Identitas
Nama               : Ahmad Faozi
TTl                   : Banyumas, 09 Agustus 1993
Alamat                        : Bogangin Rt 01/ Rw 04       
Domisili           : Pomdok Pesantren Al Falahiyyah
(Pertanyaan 1)
Keluarga saya adalah keluarga yang sangat hangat. Maka hubungan yang terjalin di antara para anggota keluarga kami sangat rekat dan dekat. Kami selalu berkumpul dan bercanda tawa setiap kali kami berada di rumah. Makan bersama, masak bersama, bersih-bersih dan sebagainya. Namun tak bisa di pungkiri jika sesekali ada rasa iri di antara saya saya dengan adik-adik dan kaka saya. Lumrah. Tetapi hanya terjadi seketika dan akan kembali bersatu dan berdamai. Iri kecil sih.
Sebagian bukti kecil adalah ketika salah satu dari angota keluarga kami bermaksud pergi meninggalkan rumah untuk waktu yang sedikit lama maka kami akan saling berpelukan dan banyak menghabiskan waktu untuk saling tangis menagis.
(Pertanyyan 2)
Keadaan agama. Sebenarnya hanya Alloh yang lebih tau tentang keberadaan agama saya. Saya hanya menjalani apa yang saya mampu dari apa yang saya tahu. Menjalankan perintah Alloh dan menjauhi laranganya dalam kadar hamba biasa. Solat, puasa, membaca Al Qur’an dan mengerjakan sunat-sunat semampunya.
Sering kali saya merasa tersadar ketika melakukan kesalahan dengan mengucap istighfar. Saya tidak akan takut melakukan sesuatau jika menurut agama tidaksalah. Dan saya tidak akan khawatir dan mencari perhatian lebih untuk di lihat oleh orang lain. Seperti ketika sama sekali tidak ada orangpun yang melihat ataupun tau saya tetap berusaha semangat untuk melakukan perbuatan baik. Saya yakin semua tidakakan sia-sia, walaupun tidak mendapat pujian dari orang lain. Saya yakin Alloh akan membalas dengan hal baikpula. Sebaliknya justru saya merasa melakukan hal sia-sia jika amal yang saya lakukan dengan maksud ria. Karena saya yakin semua sia-sia dan tidak ada untungnya.


(Pertanyaan 3)
Ketika masuk kuliah di UIN Sunan Kalijaga dengan Uang pendaftaran dari hasil kerja saya setelah lulus. Kemudian biaya registrasi di tanghgung oleh orang tua. Karena pada waktu itu saya sudah berada di jogja dan tidak ada cara lain selain minta kepada orang tua. Melihat juga dengan jarak waktu yang tinggal satu hari dari pemberitahuan di terimanya saya dengan batas akhir prmbayaran.
Kemudian selanjutnnya Alhamdulillah saya bisa kuliah dengan biaya sendiri. Bahkan sampai bisa membeli laptop, hp, kamera dll dengan uang sendiri. Walopun uang itu dari biasiswa_sampai sekarang. Yang penting bukan dari orang tua. Saya sangat tidak ingin merepotkan orang tua. Saya berusaha mendapatkan uang dari beasiswa yang di tawarkan di UIN Sunan Kalijaga. Bagaimana lagi. Bekerja?. Sedangkan posisi saya berada di Pesantren dan tidak ada waktu untuk bekerja.
(pertanyyan 5)
Sahabat adalah investasi yang sangat berharga. Begitulah prinsip saya. Dengan banyak te,man saya akan bisa bayak peluang. Dengan banyak teman saya akan banyak pengetahuan dan pengalaman.
Salah satu saya masuk Jurusan Psikologi adalah karena saya sering di mintai pendapat dari teman-teman SMA saya. Selain itu saya juga ingin bisa memahami bagaimana karakter teman dengan sikap dan latar belakangnya, agar saya bisa peka dan toleran terhadap apa yang di perbuat oleh teman saya.
Saya orangnya sok kenal. Tapi kebanyakan teman saya akan merasa nyaman jika bercengkrama dengan saya_kata mereka2. Saya merasa saya itu orangnya ewuh.
(Pertanyyan 6)
Cita-cita adalah tabungan yang berharga untuk merasakan tercapainya keinginnan. Maka janganlah takut bermimpi. Alloh akan selalu memberi jalan pada kita jika kita memohon kepadanya. Itu pasti. Alloh sesuai apa perasangka hambanya terhadapNya. Jika seorang hamba yakin Alloh akan mengabulkan apa permintaan dan keinginnan seseorang. Maka tercapailah keinginnan itu. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Saya membuktikan keajaiban-keajaiban itu. Sesuatu yang pada awalnya seolah tidak mungkin terjadi pada diri saya. Semua terjadi. Dengan rasa percaya diri dan yakin. Seperti halnya bisa kuliah, mondok dan sebagainya.
Catatlah mimpi-mimpimu dalam kertas. Kemudian buktikan.! Coretlah satu persatu, karena kamu telah memperolehnya.
Contohnya cita-cita dan keinginan saya yang telah saya tulis. Akan saya sebutkan saja cita-cita yang belum tercapai, yakni rencana ke depan:
1.      Saya ingin menjadi penulis terkenal_untuk memanfaatkan ilmu saya melalui karya saya yang tersebar di seluruh dunia dari tulisan saya.
2.      Karena saya belajar psikologi, saya ingin menjadi konsultan dan penolong bagi manusia yang membutuhkan. Dengan mendirikan Rumah sakit biasa, rumah sakit jiwa, lembaga konsultasi dan bimbingan. Selain itu saya juga ingin menjadi trainer yang handal agar bisa memotivasi banyak orang.
3.      Saya ingin mendirikan lembaga pendidikan dari paud sampai perguruan tinggi. Jika Alloh ridlo saya juga ingin mendirikan pesantren.
4.      Saya ingin mendirikan lembaga kursus kursus untuk menampung orang yang butuh belajar keterampilan sperti_menjahit, komputer supir dan lain sebagainya.
5.      Saya ingin mendirikan penerbitan buku dan toko buku.
6.      Saya ingin mendirikan perusahaan bisnis_konveksi, super market, toko dan lain sebagainya.
7.      Saya ingin menghajikan orang tua.
8.      Saya ingin belajar di luar negri.

Beginilah yang sudah tercatat dalam buku harian saya dan beberapa catatan kecil di lembaran yang saya pajang di dalam lemari baju saya. Mungkin orang menganggapini berlebihan. Tapi masa bodoh. Saya punya Alloh yang kuasa atas segala hal. Karena semua berawal dari mimpi. Mimpi akan memotivasi seseorang untuk bersemangat memperolehnya.